“Saya bersyukur banget bisa ketemu banyak orang baik di Rumah Singgah Bunda. Sebelumnya saya sedih banget, diberi cobaan kanker payudara tapi gak punya siapa-siapa yang bisa bantu,” tangis Bu Maryam berurai air mata.

Bukan hanya Bu Maryam, pasien rantau lain yang ada di sana juga merasakan syukur yang sama. Wajar jika mereka sebegitu terharunya, karena di Rumah Singgah Bunda bukan hanya dibantu makan dan tempat tinggal gratis, tapi juga sampai pendampingan ke rumah sakit. Sungguh bantuan yang sangat berharga untuk pasien rantau yang mengalami keterbatasan biaya dan informasi di kota asing, apalagi yang tidak memiliki siapa-siapa yang bisa membantu.


Semua bantuan itu dilakukan dengan sukarela dan sepenuh hati oleh Pak Adi, sang pendiri rumah singgah. Sudah sejak Januari 2022 ia banyak menolong pasien rantau yang berobat di RS Hasan Sadikin Bandung. Bahkan di bulan Juni 2023 sendiri, masih ada 187 pasien yang masih bergantung dengan Rumah Singgah Bunda.
Padahal, di sana masih banyak keterbatasan. Kasur yang tersedia masih minim, padahal mayoritas pasien adalah bayi yang tentunya membutuhkan kondisi nyaman. Belum lagi uang sewa rumah yang belum tentu bisa terbayar tiap bulan sehingga Pak Adi seringkali cemas rumah singgah akan terusir dan tak beroperasi lagi. Jangan sampai itu terjadi ya, Sahabat…

Karenanya, yuk kita ikut dukung operasional Rumah Singgah Bunda supaya bisa terus bantu pasien rantau yang membutuhkan. Semoga dengan memudahkan banyak urusan saudara kita, Allah pun akan memudahkan banyak urusan kita. Aamiin…