Saat kita bingung memilih menu berbuka puasa, ada para lansia di pelosok yang dari sebelum bulan puasa pun tak punya pilihan seperti kita..
Mak Iroh, lansia dhuafa yang hidup sebatang kara itu berusaha bertahan hidup dari seliter beras yang diirit-irit. Ketika nasi sudah keras, ia tambah air agar lebih mudah dimakan oleh mulut dengan giginya yang sudah tanggal. Seliter beras itu ia dapatkan dari hasil menjual sayuran yang ia tanam sendiri.
Keluarga parkinson ini terdiri atas 6 anggota keluarga lansia yang tidak berdaya. Kondisi penyakitnya membuat mereka sulit bekerja dan sulit penuhi perut kosongnya.
Sahabat, masih banyak lagi para lansia yang sedang berjuang bertahan hidup di tengah kondisi fisiknya yang sudah tidak prima. Belum lagi jika ia hidup sendiri atau tidak ada kerabat produktif yang membantu.
Di bulan Ramadhan ini, mari kita sisihkan rezeki kita untuk para lansia dhuafa yang berpuasa dan berjuang di pelosok sana.
Sebagaimana Rasulullah saw bersabda,
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Semoga Sahabat mendapatkan kemuliaan di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Aamiin.