Semua pasti mau hari tuanya nyaman, ya kan?
Nek Patonah juga mau sekali... Menjelang usia 62 tahun ini, ia membayangkan bisa beristirahat di rumah bersama suami dan anak tercinta di kampung halamannya, Desa Bojongkasih, Kec. Kadupandak, Kab. Cianjur.
Tapi apa daya, sang suami ditakdirkan meninggalkannya terlebih dahulu karena sakit. Seluruh harta benda termasuk rumah pun telah habis dijual untuk melunasi hutang berobat dan biaya pemakaman. Nek Patonah dan anaknya terpaksa tinggal berpindah-pindah untuk menumpang di rumah siapapun yang bersedia menampung mereka berdua.
Belum kering air mata Nek Patonah, Ahmad yang telah menjadi anak angkatnya sejak kecil, juga memiliki gangguan jiwa. Ia tidak bisa mengendalikan emosinya hingga mustahil buat Ahmad untuk bekerja dengan orang lain. Padahal besar sekali harapan Nek Patonah pada Ahmad...
Nek Patonah jadi terpaksa bekerja sampai sakit-sakitan. Padahal ia ingin sekali menabung untuk memiliki rumah lagi. Sudah lelah bagi tubuh rentanya jika harus berpindah tempat lagi.
Sahabat Tebar Kebaikan, maukah ringankan sedikit beban di hati Nek Patonah dengan bangunkan rumah sederhana untuknya? Setiap kebaikanmu akan sangat berarti untuk Nek Patonah