13 tahun anak saya terbujur kaku begini. Tapi upah porter saya hanya cukup untuk makan kami berdua... - Pak Sunarto (63)
Tak jarang yang mengira kalau porter stasiun selama ini mendapatkan upah tetap setiap bulan. Padahal, mereka sangat bergantung pada penumpang kereta yang menggunakan jasanya.
Sehari dapat 50ribu itu sudah beruntung sekali. Jadi upah saya selama ini benar-benar hanya untuk makan keluarga saja, sulit untuk kebutuhan yang lain, cerita Pak Sunarto, porter asal Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Padahal, ia memiliki seorang anak satu-satunya yang membutuhkan perlakuan istimewa. Nofita, atau yang biasa dipanggil Opi, merupakan pejuang cerebral palsy sejak bayi.
Badan Opi sangat kaku, dia tidak bisa apa-apa jika tidak dibantu. Karena jarang berobat juga, Opi bisa kejang-kejang hampir setiap hari. Dalam satu hari kejangnya pun bisa berkali-kali.
Entah sampai kapan Opi harus bertahan dalam kondisi seperti itu. Upah porter sang ayah tidak menentu, ibunya juga telah berpulang sehingga tidak ada orang lain yang bisa membantu perekonomian keluarga.
Sahabat, kita tolong Pak Sunarto bisa bawa Opi berobat dan terapi rutin yuk supaya kondisinya bisa lebih baik! Insya Allah, kebaikanmu akan Allah balas dengan kebaikan berlipat ganda untukmu. Aamiin...